Mengenal Teknologi SLAM: Pemodelan Real-Time Tanpa GNSS

SLAM (Simultaneous Localization and Mapping) adalah metode pemetaan real-time yang digunakan ketika sinyal GNSS tidak tersedia atau tidak akurat. Teknologi ini mengandalkan sensor internal seperti IMU, LiDAR, dan kamera untuk menentukan posisi serta memetakan lingkungan secara simultan.
Pendekatan SLAM ini sebenarnya bukan merupakan produk teknologi atau sistem tunggal, namun merupakan konsep yang luas karena pada dasarnya sejumlah software dan algoritma yang berbeda pun dapat diimplementasikan ke dalam sistem berbasis SLAM. Komponen utama dalam SLAM adalah sebagai berikut.

  1. Range Measurement
    Semua metode SLAM memungkinkan robot atau wahana otonom lainnya mengobservasi dan mengukur area di sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan kamera, laser LiDAR, jenis sensor kamera lainnya bahkan sonar, ataupun perangkat appaun yang dapat digunakan untuk mengukur properti secara fisik seperti lokasi, jarak, atau kecepatan itu berarti bisa dimasukkan sebagai bagian dari sistem SLAM.
  2. Data Extraction
    Setelah pengukuran tadi dihitung, sistem SLAM memiliki semacam software untuk menginterpretasikan data tersebut. Sistem ini pada dasarnya berfungsi untuk mengekstrak data sensorik yang dikumpulkan dari sensor/perangkat range measurement dan menggunakannya untuk mengidentifikasi landmarks di dalam area yang tidak diketahui.

SLAM akan bekerja dengan optimal jika perangkat range measurement, software data ekstraksi, wahana, hardware tambahan, hingga teknologi pemrosesan lain yang terlibat bersinergi dan berinteraksi dengan stabil.

Bagaimana cara kerja SLAM?
Sekarang coba bayangkan Sobat Asa sedang tersesat di tempat yang asing. Hal pertama yang pasti Sobat lakukan adalah mengingat landmark besar atau suatu penanda yang mudah dikenali. Jika Sobat Asa pernah melihat peta di area itu, tentunya akan menjadi jauh lebih mudah. Namun, jika Sobat belum pernah melihat lokasi itu, yang Sobat dapat lakukan adalah dengan mengidentifikasi dan membuat tanda tentang landmark itu sendiri. Selanjutnya, sobat dapat melakukan perhitungan cepat untuk menentukan seberapa jauh sobat dari landmarknya. Kalau Sobat tahu di mana landmarknya, Sobat bisa menentukan sejauh mana Sobat berada dari penanda. Jika Sobat tidak mengenali landmarknya, gak usah khawatir, Sobat Asa bisa menjelajahi lebih banyak, agak menjauh sedikit dari landmarknya dan buat sendiri petanya di kepalamu. Lakukan ini hingga rasa-rasanya “unfamiliar place” ini mulai masuk akal dan dapat memahami tempat Sobat berada.
SLAM bekerja dengan cara yang sama. Metode ini mengidentifikasi landmark, menentukan posisinya dalam kaitannya dengan penanda tersebut dan terus menjelajahi area yang ditentukan hingga memiliki cukup landmark untuk membuat peta area yang komprehensif.

 

Apa Hubungannya LiDAR dan SLAM?
LiDAR merupakan salah satu opsi terbaik dan terpopuler untuk solusi pemetaan dan lokalisasi secara bersamaan (SLAM). Teknologi LiDAR menggunakan energi cahaya untuk mengumpulkan data permukaan dengan menembakkan laser ke target dan mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sinyal itu kembali. Data ini kemudian digunakan untuk membuat model dan peta 3D yang akurat.

Sumber:
https://halorobotics.com/
https://binus.ac.id/

Artikel Unggulan

Siap Meningkatkan Proyek Survei Anda?

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan saran ahli, peralatan berkualitas tinggi, dan layanan profesional.

Scroll to Top
Buka WhatsApp
1
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk dan layanan yang ditawarkan oleh PT Asaba Surveying Solutions, jangan ragu untuk menghubungi kami menggunakan tombol di bawah ini.