Pengunaan 3D Laser Scanner untuk BIM

3D laser scanner adalah alat yang memancarkan laser dan merekam jutaan titik 3D per detik, menghasilkan point cloud detail bangunan atau objek. Data ini menjadi dasar untuk membuat model As‑Built yang akurat dan kemudian diolah menjadi model BIM. Teknik ini menggantikan metode manual yang lama dan minimkesalahan manusia, serta memastikan dokumentasi kondisi sebenarnya gedung atau fasilitas

Beberapa komponen Laser Scanner meliputi,

  1. Scanner Terestrial/Mobile/Handheld: digunakan sesuai dengan kebutuhan (interior, outdoor, indoor)
  2. Sensor Laser & Receiver: memancarkan pulsa laser dan mencatat titik koordinat melalui waktu pantul. Resolusi hingga ribuan – jutaan titik per detik.
  3. GNSS/IMU: menyertakan sensor orientasi dan posisi untuk akurasi dan jalur pengambilan data.
  4. Tripod atau Mount Platform: memastikan stabilitas alat selama pengumpulan data dilakukan.

Sebelum mengenal fungsinya 3D Laser Scanner dalam mendokumentasikan as-built drawing dan BIM, alangkah baiknya kita mengenal dulu beberapa komponen dari BIM itu sendiri yaitu:

  1. Software BIM: software-software seperti Revit, ArchiCAD, digunakan untuk impor point cloud dan modelling.
  2. Database komponen: berisi elemen bangunan (wall, floor, MEP, struktur) termasuk metadata seperti material dan fungsi.
  3. Common Data Environment (CDE): sistem manajemen dokumentasi terpusat sesuai ISO-19650, untuk kolaborasi dan versioning.

Langkah-langkah (Workflow) pengunaan 3D laser scanner dalam Scan-to-BIM terangkum dalam beberapa poin berikut:

  1. Data Acquisition atau Scanning
    Melakukan setup scanner di beberapa titik agar jangkauan terpenuhi, Skala coverage dapat outdoor, indoor, ataupun koridor.
  2. Point Cloud Processing
    – Registrasi: menggabungkan scan dari berbagai sudut menjadi satu point cloud utuh.
    – Filtering: menghapus noise, aplikasi sebelum import ke BIM.
  3. Point Cloud to BIM modelling
    – Segmentasi elemen bangunan: wall, level, bukaan, dll.
    – Penambahan atribut: material, jenis, ukuran, harga, dll.
    – Verifikasi akurasi dengan point cloud asli
  4. QA/QC dan Output
    Melakukan pengecekan dimensi dan clash detection. Output bisa berupa 3D model BIM, 2D drawings, maupun orthomosaik.

Beberapa manfaat utama dan aplikasi dari 3D laser scanner untuk BIM adalah

  • Akurasi tinggi dan minim human error
    Presisi hingga milimeter dengan error <2%, menjadikan 3D laser scanner sebagai alat survei terestris dengan kemampuan dokumentasi yang sangat andal.
  • Efisiensi Waktu
    Survey besar dapat diselesaikan hanya dalam beberapa hari, hemat waktu hingga 50 – 80% dibandingkan dengan menggunakan total station manual.
  • Dokumentasi Teliti As-Built
    3D laser scanner dapat merekam perubahan selama konstruksi atau renovasi secara detail.
  • Interoperabilitas di dalam BIM
    Hasil permodelan 3D laser scanner dapat digunakan untuk simulasi clash, instalasi MEP, facilities management dan retrofit planning.
  • Aplikasi Lintas Industri
    3D laser scanner juga dapat diaplikasikan pada renovasi dan heritage untuk melakukan scanning struktur historis yang detail, industri MEP untuk validasi jalur pipa dan elektrikal, serta managemen fasilitas untuk mengelola aset gedung dan maintenance planning.

Artikel Unggulan

Siap Meningkatkan Proyek Survei Anda?

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan saran ahli, peralatan berkualitas tinggi, dan layanan profesional.

Scroll to Top
Buka WhatsApp
1
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk dan layanan yang ditawarkan oleh PT Asaba Surveying Solutions, jangan ragu untuk menghubungi kami menggunakan tombol di bawah ini.